Meski menulis terlihat begitu sederhana, dan menjadi tahapan pertama perkembangan pembelajaran anak, ternyata untuk dapat menguasai keahlian ini perlu melibatkan banyak bagian tubuh pada anak. Penting bagi seorang anak untuk terlebih dahulu memperoleh pengetahuan tentang kosa kata, tata bahasa, dan stimulasi mental. Kemudian, mereka akan menggunakan kemampuan fisik dengan menggerakkan tangan untuk mulai merangkai kata-kata sebagai tulisan utuh.
Oleh karena itu, ketika anak-anak harus mengembangkan keterampilan menulis yang kuat, mereka memerlukan begitu banyak latihan dan mengenal beragam perbendaharaan bahasa. Namun, seberapa penting kemampuan menulis ini bagi anak? Mari disimak.
Seberapa Penting Kemampuan Menulis untuk Anak?
Dalam perkembangan anak, menulis menjadi bagian penting untuk membantu kegiatan belajar. Maka dari itu, ada baiknya untuk mempelajari kemampuan ini sebagai bekal kecerdasan anak di masa depan.
Apabila sejak kecil telah diperkenalkan dengan metode belajar menulis ini, nantinya, saat di bangku sekolah, anak pun tidak hanya sekedar mengerjakan tugas yang dipelajari saja, namun dapat meninjau dan merevisi karya tulisnya dengan seksama, dan akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar. Jadi tidak ada salahnya ya, untuk anak mempelajari cara-caranya sejak dini?
Baca Juga: Apa itu Keterampilan Pra-Menulis? Ketahui Keuntungannya bagi Anak
6 Cara Bantu Anak Kembangkan Kemampuan Menulis
Untuk meningkatkan keterampilan ini, siswa pun harus berlatih sebanyak mungkin berbagai metode-metode menulis dan mencatat cocok dengan gaya belajar mereka. Berikut adalah beberapa cara dan strategi yang dapat membantu mengembangkan keterampilan dalam literasi.
- Jangan biarkan anak menarik diri ketika memulainya di halaman yang masih kosong. Disinilah tugas orang tua mendorong anak. Caranya? dengan dengan memberikan ide-ide menarik sebagai topik, lalu biarkan mereka bereksplorasi untuk mengembangkannya. Dengan berlatih membebaskan ide kreatif di awal, dapat menaikkan percaya diri anak, namun juga tetap memperkuat kemampuan berpikir mereka tentang topik-topik yang kelak harus dikembangkan sendiri.
- Mulailah dengan satu konsep. Anak dapat menuliskan sebuah ide, lalu diturunkan menjadi gagasan draf dalam kertas. Dengan itu, pemikiran yang mereka punya dapat terus dituangkan dalam tulisan. Setelah jadi, bimbing anak melihat kembali kesesuaian penggunaan bahasa, kesalahan cara atau struktur tulisan. Dengan ini, anak semakin tahu bahwa karya tulis yang baik tidak serta-merta terjadi begitu saja. Sebuah literasi yang baik terlahir dari beragam pemikiran, ide, merevisi alur dan kalimat agar enak dibaca, dan kadang memerlukan supervisi, dalam hal ini adalah orang tua.
- Agar anak dapat membuat tulisan yang baik, membutuhkan kemampuan membaca yang baik. Maka dari itu, semakin sering anak membaca, semakin banyak juga mereka terpapar kosakata dan kalimat baru. Dengan semakin menguasai beragam kata dan bentuk kalimat yang baru, semakin cepat mereka mampu untuk belajar kemampuan ini, dan tertanam di benak mereka. Kemampuan tersebut menjadi 'bank kosa kata' dan menjadi proses pembelajaran struktur tulisan yang berbeda-beda untuk mereka.
- Menurut artikel dari Professional Writing Academy, anak belajar menulis dengan efektif lewat mencontoh literasi yang sudah ada. Menyelesaikan sebuah tulisan memang penting, namun kadang diperlukan adanya supervisi dari orang tua. Dengan membaca ulang tugas anak orang tua dapat memberikan masukkan untuk meningkatkan keterampilan literasi mereka di masa depan. Namun, penting untuk tetap menggunakan kata-kata yang baik dan dimengerti anak ketika memberikan masukkan yang inspirasi namun menjadi cara mengasah kemampuan tetap optimal.
- Memperkenalkan anak cara menulis free writing atau menulis bebas sebagai hobi. Hobi ini membebaskan tulisan sesuai kehendaknya tanpa adanya limitasi tertentu seperti ketika sekedar menulis tugas. Karena ketika menulis bebas, mereka tidak hanya mengembangkan keterampilan akademis, mereka juga membuka jalan baru untuk ekspresi diri. Free writing juga membentuk asosiasi positif kegiatan menulis dengan sesuatu yang menyenangkan, sehingga anak-anak melihatnya bukan hanya sebagai aktivitas belajar dan tugas saja, namun juga sebagai cara mengekspresikan ide dan tulisan kreatif mereka.
- Mendorong membuat jurnal setiap hari sebagai salah satu cara mengajar anak. Menurut artikel dalam Journal World, membuat jurnal setiap hari membantu siswa lebih fokus dan membangun keterampilan yang berguna.
Laura Black, guru di sekolah dasar St. Mary di Winchester, Massachusetts, menceritakan “dengan menulis jurnal harian sebagai cara belajar, dapat membantu siswanya mampu menjawab pertanyaan dengan kalimat lengkap, memulai kalimat dengan huruf kapital, dan mengakhiri kalimat dengan titik", membuat kegiatan mencatat dan belajar efektif di sekolah.
Baca Juga: Berbagai Macam Metode Note-taking untuk Raih Prestasi
Berikut adalah 6 strategi belajar untuk bantu kembangkan keterampilan menulis untuk raih prestasi anak di sekolah. Agar semakin maksimal dalam berlatih mahir menulis tangan, pastinya membutuhkan buku tulis sebagai sarana meraih prestasi.
Agar semakin mudah memahami kebutuhan anak kembangkan keterampilan menulis, ada buku SiDU yang siap sedia bantu orang tua dan siswa maksimalkan kemampuan diri. Yuk, beli buku tulis lewat SiDU Official Store! Cek Official Store SiDU di Shopee, Tokopedia, Blibli.com, dan Lazada sekarang juga.