Menulis dengan tangan adalah kemampuan dasar penting yang dibutuhkan dalam hidup setiap manusia. Bahkan menurut GOV.UK, menulis tangan adalah bagian penting Early Years Foundation Stage (EYFS) atau tahapan dasar tahun awal dalam perkembangan pendidikan anak umur 3 - 4 tahun. Pada tahun-tahun awal perkembangan anak, tentu Parents mempersiapkan setiap anak memiliki kesempatan memaksimalkan kesempatan mereka memiliki kemampuan belajar terbaik dengan membekalinya dengan keterampilan membaca dan dan menulis.
Tapi tahukah Parents, ternyata kegiatan menulis tangan juga bisa membantu proses pembelajaran mata pelajaran sains seperti matematika? Teknik reflective writing atau menuliskan dengan tangan pemikiran reflektif menjadi tips agar siswa dapat membangun pemahaman, memperjelas konsep ide, serta untuk mencapai tujuan pembelajaran berhitung sulit sekalipun.
Sumber foto: https://mrelementarymath.com/student-math-reflection/
Apa itu reflective writing dan seberapa penting untuk anak? Reflective writing pada matematika memberikan siswa ruang terstruktur di mana mereka dapat memecahkan soal sulit yang saat itu sedang dihadapi, memeriksa rumus lain untuk mendapatkan jawaban, mencatat materi penting yang diberikan oleh guru, dan yang terpenting, merefleksikan apa yang mereka pelajari pada hari itu.
Ketika siswa menuliskan pemikiran mereka dengan tangan ke buku tulis, mereka juga dapat menemukan dan mencoba memperbaiki kesalahan saat mengerjakan soal. Mereka juga bisa merefleksikan apa saja materi yang sudah mereka pelajari, ini membangun kepercayaan diri dalam belajar. Secara perlahan, siswa pun tidak takut dengan matematika, karena perlahan menyadari bahwa mereka dapat mengerjakan soal sulit selangkah demi selangkah.
Baca juga: Menurut Ahli, Menulis Lebih Bermanfaat Ketimbang Mengetik
Ternyata, mulai banyak guru matematika menggunakan teknik menulis tangan dalam refleksi pembelajaran matematika. Salah satunya adalah Maggie Johnston, guru matematika kelas sembilan dari Denver, Colorado yang juga tergabung dalam Association for Middle Level Education (AMLE) di Amerika Serikat, menjelaskan “Teknik Reflective Writing Membantu Pembelajaran Kelas Matematika”.
Untuk melihat sumber dari AMLE, dapat mengetuk tautan ini.
Maggie menceritakan ketika ia menugaskan siswa menuliskan juga proses pengerjaan matematika, siswa dapat memberikan gambaran tentang kesulitan yang mereka hadapi. Biasanya hal ini tidak dapat dengan mudah terlihat ketika siswa hanya memberikan jawaban dalam bentuk hitungan saja. Dengan menuliskan proses pengerjaan tugas matematika, anak didik Maggie dapat menunjukkan berbagai hambatan cara belajar yang mereka hadapi.
Maggie menganggap, meskipun kurikulum matematika sudah disusun dengan sangat baik, mata pelajaran ini dianggap cukup berat bagi sebagian siswa. Diperlukan perhatian penuh memilih cara mengajar yang tepat, misalnya ketika kecapaian saat belajar, bahkan mengalami kegagalan dalam tes yang dapat menjatuhkan mental dan prestasi belajar siswa. Elemen jurnal refleksi dapat meringankan kegiatan belajar matematika dengan keterampilan menulis reflektif.
Dalam kegiatan pembelajaran yang menggunakan reflective writing, saat siswa diminta menceritakan dengan tulisan tangan tugas atau permasalahan matematika yang dihadapi, pengajar dan Parents dapat menciptakan lingkungan aman bagi mereka untuk secara aktif untuk menentukan pemecahan masalah soal secara independen, biarkan anak menyajikan alternatif baru pemecahan soal. Bisa jadi, pendekatan bisa menumbuhkan semangat belajar lebih besar.
Bagi siswa yang masih belum memahami betul materi, namun malu untuk bertanya, akan lebih menyulitkan perkembangan mereka. Memikirkan dan menuliskan langkah-langkah yang akan diambil terlebih dahulu dalam bentuk jurnal reflektif, dianggap mampu untuk mengembangkan kemampuan problem-solving siswa.
Sumber foto: Getting Started with Reflective Mathematics Journals (Grades 2-5), The Lesson Study Group - Mills College Oakland
Siswa bisa memulai dengan menjabarkan soal terlebih dahulu. Tuliskan hal-hal sederhana yang membantu memecahkan soal matematika yang dihadapi. Kemudian, baru mulai selesaikan soal selangkah demi selangkah. Dengan melakukan ini, siswa dapat memeriksa apa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan soal tersebut, dan memecah masalahnya menjadi beberapa bagian.
Disini terlihat adanya kolom "Refleksi" dimana siswa bisa menceritakan apa yang sudah mereka pelajari dari soal tersebut, teknik yang digunakan, bahkan ide kreatif atau cara efektif untuk mendapatkan jawaban yang benar.
Menurut makalah rilisan Georgia College and State University berjudul “The Benefits of Writing in a Mathematics Classroom”, beberapa hal yang membuat reflective writing menjadi metode belajar matematika yang baik. Berikut adalah beberapa diantaranya:
Teknik ini dapat merefleksikan apa saja yang dipelajari selama di dalam kelas, seperti materi baru yang dipelajari, kesulitan belajar, dan pertanyaan tentang apa saja masih membingungkan. Pada dasarnya, memberi kesempatan bagi siswa untuk menuangkan pemikiran, pencapaian serta kebingungan mereka saat belajar matematika di atas kertas.
Reflective writing secara langsung mengajak siswa menulis dengan tangan informasi yang mereka ketahui tentang soal yang dihadapi, juga rumus apa saja yang sudah dipelajari yang digunakan untuk menyelesaikan soal.
Anak diminta mendeskripsikan ilmu menggunakan bahasa mereka sendiri, memberikan contoh soal beserta jawabannya, atau hambatan yang mereka temui, siswa dapat menjelaskan proses berpikir mereka dan bagaimana mereka mencapai hasil tersebut. Ini membantu pengajar serta Parents mengevaluasi tingkat pemahaman materi anak dengan tanpa terkesan mengintimidasi.
Ketika kegiatan belajar terasa berat atau terhambat, menuliskan pemikiran reflektif bisa dicoba sebagai solusi bagi siswa, guru, atau Parents untuk menciptakan suasana belajar kondusif namun juga efektif untuk anak.
Baca juga: Manfaat Menulis Tangan untuk Meningkatkan Prestasi di Era Digital
Untuk membantu proses belajar anak, jangan lupa untuk dorong anak untuk terus berlatih. Ayo menuliskan refleksi belajar dan temukan metoda terbaik tingkatkan kecerdasan anak.
Buku tulis SiDU siap menemani agar belajar anak semakin efektif dan efisien. Kini buku SiDu yang semakin mudah didapatkan secara online lewat SiDU Official Store! Cek Official Store SiDU di Shopee, Tokopedia, Blibli.com, dan Lazada sekarang juga.
Semoga informasi mengenai reflective writing dan manfaatnya dapat membantu Parents untuk memahami tingkatkan kemampuan dan kompetensi, untuk mempelajari kebutuhan belajarnya, dan mampu mengajak anak semangat untuk menjaga semangatnya dalam meraih prestasi tidak hanya mata pelajaran matematika saja, tapi di area berbeda-beda.