Proses pembelajaran jarak jauh telah berlangsung hampir sepanjang tahun di masa pandemi COVID-19 ini. Tak dipungkiri menuntut putra-putri kita untuk cepat terkoneksi dan beradaptasi dengan dunia digital. Begitu pula dengan guru dan orang tua. Norma baru ini tentu saja berdampak pada pola menimba ilmu di masa pandemi. Tak terhindarkan, anak-anak menghabiskan waktu lebih banyak di depan layar. Mereka membaca dari layar, mencatat di laptop, komputer, smartphone, hingga bersosialisasi lewat dunia maya.
Apakah ini hal yang baik? Tentu saja teknologi menjadi hal terpenting dalam melanjutkan pembelajaran selama kita masih harus di rumah saja. Namun, menggantungkan semuanya pada gadget juga bisa berdampak buruk pada anak. Salah satu penelitian menyebutkan bahwa mencatat dengan menggunakan gadget dapat mengalihkan perhatian sehingga dianggap kurang efektif dalam belajar.
Penggunaan gadget untuk mencatat dianggap menghasilkan pemrosesan yang lebih dangkal dibandingkan mencatat dengan tulisan tangan. Karena mencatat dengan menggunakan tulisan tangan melibatkan keterlibatan kognitif dalam meringkas, memparafrasekan, mengatur, memetakan konsep dan kosakata sehingga mengubah informasi menjadi pemahaman yang lebih mendalam.
Menulis di buku tulis mempunyai manfaat yang besar terhadap kemajuan cara berpikir, kreativitas, motorik dan pembangunan karakter seorang anak. Mencatat dengan tulisan tangan membuat anak lebih memahami dan memaknai pelajaran dan mengingat secara mendalam.
Dengan mencatat menggunakan tulisan tangan, seorang anak dapat mengambil informasi yang paling penting dan relevan dari apa yang diterangkan. Hal ini menjadi strategi belajar yang ampuh agar anak memahami lebih dalam materi yang dipelajari. Selain itu, anak juga dapat memberi tambahan lain seperti gambar, lingkaran, garis bawah atau menambahkan informasi tambahan sehingga mempunyai unsur keterikatan personal yang lebih mendalam dan juga dapat membantu dalam memahami dan mengingat.
Mirisnya pandemi Covid-19 membuat anak lekat dengan pendidikan digital, yang hanya mengandalkan sentuhan dan tatap muka dari layar. Padahal dengan menulis dan mencatat di buku akan membuat anak lebih mudah memahami pelajaran serta menganalisis.
Selain itu, menulis dengan tangan tidak akan terbatasi oleh penggunaan listrik dan baterai. Sehingga setiap anak yang menulis secara tidak langsung akan membaca dan kembali meresapi pelajaran yang dicatatnya.
Hal ini dapat menjadi strategi belajar yang ampuh bagi para putra-putri Anda. Meskipun mencatat dengan tulisan tangan di buku tulis tidak secepat mengetik di gadget dan menulis sesuai kata demi kata seperti yang dijelaskan oleh pengajar. Namun, anak yang mencatat dengan tulisan tangan dapat mengambil informasi yang paling penting dan relevan dari apa yang diterangkan.
Seperti penelitian yang dilakukan Markus Kiefer dan rekan-rekannya pada 2015 lalu mengungkapkan jika menulis di buku tulis membutuhkan reproduksi bentuk setiap huruf yang dibentuk secara hati-hati. Berbeda dengan mengetik gerakan atau motorik tubuh tidak terlibat dengan pembentukan huruf. Sehingga fungsi motorik yang terkait dengan tulisan tangan di buku tulis memberikan jejak memori informatif tambahan dan dapat berkontribusi pada representasi bentuk huruf dan arti dari kalimat.
Selain itu dengan menulis di buku tulis dengan tangan, Anak bisa lebih berkreasi dan beranalisis. Seperti halnya menambahkan gambar pada tulisan, lingkaran, menggaris bawahi atau menambahkan informasi tambahan agar memiliki unsur keterikatan personal yang lebih mendalam dan juga membantu dalam memahami dan mengingat.
Hal ini sejalan dengan percobaan yang dilakukan Pam Mueller dari Princeton University pada 2014 lalu. Dimana pelajar diberi tugas menyaksikan tayangan Ted Talks dan diminta mencatat kembali. Hasilnya menunjukkan bahwa pelajar yang mencatat dengan tulisan tangan dapat menyimpan informasi lebih baik daripada pelajar yang mengetik dengan gadget.
Tentu hal tersebut menjelaskan tentang betapa pentingnya menulis dengan tulisan tangan di buku tulis bagi putra-putri Anda. Khususnya dalam kondisi seperti saat ini dimana anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Ada baiknya Anda sebagai orangtua juga lebih banyak mendampingi anak-anak saat belajar daring dan disela waktu mereka. Mulai tanamkan kebiasaan menulis di buku tulis tentang segala hal yang mereka ingin ekspresikan, Agar kemampuan berkreasi dan analisa anak-anak tetap tajam bahkan semakin tajam.