Anak Anda sudah lancar mengirim pesan singkat dengan aneka emoticon pada ayah atau neneknya? Jangan bangga dulu, Moms. Anda mungkin perlu menyimak hasil laporan Programme for International Student Assessment (PISA) pada tahun 2015 lalu terkait kompetensi anak-anak di Indonesia.
Program yang mengurutkan kualitas sistem pendidikan di 72 negara ini menunjukkan kalau Indonesia menduduki peringkat 62. Peringkat tersebut didapat dari hasil menguji pelajar usia 15 tahun untuk mengetahui apakah mereka memiliki kemampuan dan pengetahuan di bidang ilmu pengetahuan alam, membaca, dan matematika.
Kemampuan dan pengetahuan di ketiga bidang ini, diyakini menjadi hal yang diperlukan agar bisa berpartisipasi penuh dalam masyarakat modern. PISA berlandaskan asumsi bahwa seseorang yang kompeten dalam masyarakat modern tidak diukur dari apa yang mereka tahu tapi dari apa yang bisa mereka lakukan dengan apa yang mereka tahu. Seperti apa contohnya?
"Menulis! Keterampilan menulis anak-anak kita sangat rendah, sehingga kompetensi kita tertinggal jauh dari negara-negara lain di dunia," ujar pakar edukasi anak dari Wahana Visi Indonesia, Nurman Siagian, pada talkshow "Membangun Generasi Cerdas Indonesia Melalui Kebiasaan Menulis" di The Icons, Morrissey Hotel, Jakarta Pusat (8/5).
Nurman menjelaskan lebih lanjut, tradisi menulis di Indonesia merosot seiring pesatnya perkembangan gawai. Padahal, menulis dengan tangan memiliki banyak manfaat karena mengasah berbagai keterampilan seperti berpikir kritis, daya ingat, dan motorik.
“Kegiatan menulis juga mendukung anak untuk menguasai huruf dan fonemik, memperkaya kosa kata, dan meningkatkan kemampuan anak menangkap pelajaran,” sambung Nurman.
Itu sebabnya keterampilan menulis sangat penting, berperan besar dan dapat menentukan kompetensi anak secara keseluruhan, prestasi akademik maupun pencapaian di kegiatan lainnya.
Talkshow yang diselenggarakan oleh Buku Tulis Sinar Dunia (SiDU) ini, dipandu oleh Prameshwari Sugiri, Pemimpin Redaksi kumparanMOM (kumparan.com) sebagai moderator dan dihadiri juga oleh praktisi Mindful Parenting, Melly Kiong. Menyambung penjelasan Nurman, Melly mengatakan, menulis merupakan cara komunikasi yang sangat baik antara anak dan orang tua dan keterampilan menulis dapat diasah dengan menanamkan kebiasaan menulis pada anak.
"Sejak anak belum bisa membaca dan menulis, kita sudah bisa beri contoh. Misalnya dengan membuat tulisan-tulisan berisi pesan-pesan yang baik untuk anak atau menulis berbagai pencapaiannya sebagai bentuk apreasi. Dengan begitu anak akan merekam bahwa menulis adalah hal yang baik dan jadi kebiasaan yang lekat untuknya," ujar Melly.
“Orang tua dapat membantu menumbuhkan kebiasaan ini dengan mengajak anak mengisi jurnal atau saling berkirim memo kecil,” sambungnya.
Melihat kondisi kritis terkait kompetensi anak Indonesia dan memahami pentingnya kebiasaan menulis inilah mengapa SiDU merintis gerakan “Ayo Menulis Bersama SiDU!” sejak April 2018 lalu. Gerakan ini melibatkan 20.000 murid dari 100 sekolah dasar di Jabodetabek pada tahap pertama dan pemberian buku latihan menulis untuk anak, serta pendampingan yang melibatkan orang tua dan guru secara intensif, dengan modul yang berlangsung selama 21 hari.
Bekerja sama dengan Renny Yaniar, seorang penulis cerita anak kenamaan yang telah menerbitkan lebih dari 130 buku, SiDU menyusun modul buku latihan menulis tersebut berdasarkan studi yang mengungkapkan bahwa kebiasaan baru dapat dibentuk dengan rutin melakukannya selama minimal 21 hari.
Buku latihan menulis tersebut mencakup berbagai topik yang memancing minat anak untuk menulis. Mulai dari mengenal diri sendiri, mengetahui asal mula kertas, hingga perhelatan Asian Games 2018, di mana APP Sinar Mas sebagai mitra resmi turut mendukung Indonesia sebagai tuan rumah. Beragam topik tersebut diikuti dengan pertanyaan-pertanyaan yang menstimulus anak untuk mengutarakan pendapat serta idenya melalui tulisan tangan.
"Kami percaya, kompetensi yang baik akan melahirkan generasi penerus Indonesia yang cerdas di masa depan, dan kami ingin berkontribusi terhadap hal tersebut," tukas Martin Jimi, Domestic Business Head - BU Consumer APP Sinar Mas, yang turut hadir sebagai salah narasumber.
Artikel ini telah tayang di Kumparan.com dengan judul "APP Sinar Mas Sosialisasikan Gerakan Ayo Menulis Bersama SiDU!", https://kumparan.com/@kumparanmom/mengapa-keterampilan-menulis-sangat-penting-bagi-anak
Penulis: Annisa Sulistyo Rini