Semua orang tua pastinya selalu menginginkan anak-anaknya untuk dapat tumbuh berkembang agar menjadi pribadi yang pintar, sehat, dan bahagia. Ada banyak cara untuk mencapainya, tapi tahukah Parents bahwa menulis jurnal ternyata menjadi salah satu cara yang baik bagi anak-anak mengajari mereka berbagai keterampilan yang nantinya berguna di kehidupan sehari-hari.
Journaling, atau menulis buku harian yang sudah lebih dulu dikenal oleh masyarakat Indonesia, ternyata menyimpan begitu banyak manfaat pada anak, seperti meningkatkan fokus, konsentrasi belajar, mengekspresikan emosi secara baik, bahkan mengajarkan kedisiplinan.
Mengapa menulis jurnal bisa dipertimbangkan sebagai pilihan? Ternyata meluangkan waktu sejenak untuk mencatat buku harian dapat membantu kemampuan belajar si kecil dengan meningkatkan perhatian, disiplin, kreativitas, dan untuk mengukur bagaimana anak menanggulangi suatu masalah dalam kelas. Namun, pertama-tama mari kita berkenalan dulu dengan konsep menulis jurnal pada anak, serta bagaimana mengintegrasikannya ke dalam kegiatan belajar si kecil di bawah ini:
Pada dasarnya, menulis jurnal adalah kegiatan mencatat emosi, pikiran, hapalan, atau pengalaman dengan cara yang teratur dalam buku catatan khusus. Dengan membuat catatan jurnal secara teratur, memungkinkan anak belajar merefleksikan kehidupan sehari-hari dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang diri mereka sendiri serta sekitarnya.
Untuk memulainya, kegiatan ini tidak memerlukan kemampuan menulis atau membaca tulisan yang tinggi, karena hanya membutuhkan adalah konsistensi sang anak dalam menekuni kebiasaan ini. Dengan journaling, mereka dapat mengelola emosi, menceritakan keadaan yang dialami, dan nantinya dapat memperkuat kemampuan berkomunikasi yang penting untuk menghadapi tantangan masa depan.
Meski telah dipraktikkan selama berabad-abad, kini kegiatan journaling lebih dikenal untuk orang dewasa. Dilansir dari beragam sumber serta riset, mencatat buku harian bermanfaat secara fisik, psikologis dan emosional untuk segala usia, serta dapat diterapkan dengan metode yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing orang (klik di sini untuk melihat sumber).
Baik si kecil ingin membuat cerpen dalam jurnalnya, menceritakan kesehariannya, mengeluarkan keluh kesah, atau mencatat daftar tugas, kegiatan mencatat diary dapat menaungi semua kebutuhan tersebut.
Sebenarnya, tidak ada patokan usia terbaik membiasakan anak melakukan kegiatan journaling. Namun, Parents dapat memperkenalkannya semenjak sekolah dasar. Karena pada waktu-waktu tersebut, mereka mulai mengenali jati dirinya, mengenali dunia sekitar, dan bagaimana mereka dapat berperan aktif di dalamnya. Selain itu, pada usia sekolah dasar, mereka telah memiliki keterampilan dasar menulis, sehingga dapat mengekspresikan diri dengan lebih baik lewat kertas.
Ditambah lagi, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Applied Developmental Psychology, anak-anak yang dibiasakan membuat jurnal di sekolah dasar menunjukkan peningkatan pada keterampilan menulis, kemampuan berpikir kritis, dan pengendalian diri di dunia luar. Journaling juga dapat membantu anak-anak mengembangkan kemampuan metode mencatat yang efektif sejak dini, yang bermanfaat untuk meningkatkan kompetensi akademis mereka di jangka panjang.
Baca juga: Menulis untuk Melatih Kemampuan Motorik Anak
Journaling sangat baik diaplikasikan dalam metode belajar mengajar, misalnya dengan memulai atau mengakhiri kegiatan sekolah dengan menuliskan pengalaman siswa dalam kelas. Kegiatan ini mampu membantu anak Anda mengelola perasaan yang tidak terbendung, seperti stress atau emosi yang tidak tersalurkan ketika kesulitan mempelajari sesuatu di sekolah.
Terbukti dari riset terbaru, siswa yang mencatat di jurnal memiliki kadar stress yang berkurang dan dapat mengelola mood mereka dengan lebih baik. Dengan menuliskan pikiran dan perasaan yang ada di otak mereka, anak-anak dapat perlahan memahami apa yang mereka alami dengan lebih baik, mengenali emosi yang terjadi, sehingga dapat mengelola mental secara lebih baik, dibandingkan dengan yang tidak melakukan kegiatan journaling.
Menulis jurnal juga dapat membantu siswa terhindar dari overthinking atau memikirkan sesuatu secara berlebihan. Kegiatan mencatat jurnal menjadi sarana melepaskan kecemasan mereka, karena masalah yang mengganggu pikiran mereka dituangkan dalam kertas.
Maka dari itu, ada berbagai jenis mencatat buku harian yang dapat dicoba oleh anak yang bisa menyesuaikan dengan minat dan kesukaan mereka. Mari ketahui tipe-tipe menulis jurnal yang bisa Parents perkenalkan kepada anak, sesuai dengan kemampuan tahapan menulis anak usia dini:
Bagaimana, ide-ide gaya penulisan di atas cukup menarik bukan? Semoga si kecil dapat merasakan manfaatnya dan coba mulai menulis jurnal. Tentu anak memerlukan peralatan pendukung agar kegiatan ini lebih mengasyikkan.
Untuk itu, ada buku tulis SiDU yang selalu setia menemani Parents membantu optimalkan tumbuh kembang anak lewat journaling. Yuk, dapatkan kebutuhan buku SiDU sebagai sarana terbaik menulis jurnal untuk pengembangan diri anak di SiDU official store Shopee, Tokopedia, Blibli.com, dan Lazada.
Semoga informasi mengenai manfaat journaling untuk anak ini dapat membantu Parents membimbing sang buah hati untuk terus tingkatkan kemampuan dan prestasi belajar, serta mengasah intelegensi emosi lewat ayo menulis.
Jika Parents ingin mengetahui lebih lanjut bagaimana meningkatkan kreativitas dan kecerdasan anak, cek juga beragam artikel lainnya di sini untuk mendapatkan berbagai informasi menarik tentang cara mengajar anak cepat raih prestasi.